apa tujuan pendidikan yang sebenarnya

Tujuan pendidikan pada dasarnya mengajak para peserta didik menuju pada perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran.


Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius dalam Mulyono Abdurahman (2000:253) mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Agar materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa, maka dalam hal ini seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan suatu kegiatan belajar mengajar yang inovatif. Pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika yang selama ini dianggap membosankan oleh siswa. Selain itu pembelajaran yang inovatif juga dapat


memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam dan dapat mengembangkan keterampilannya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa adalah melalui model Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), dimana dalam model pembelajaran tersebut dapat memberi rasa nyaman dan betah kepada siswa dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu, model PAIKEM sangat memperhatikan kegemaran atau keinginan anak, yakni bermain. Pembelajaran diolah sedemikian rupa sehingga terdapat unsur permainan di dalamnya. Mulai pembelajaran dalam bentuk lomba, kerjasama atau diskusi, sampai pembelajaran yang dilakukan di luar kelas.
Sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 tentang standar pendidikan nasional menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan Pembelajaan yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). (UU RI No.20 tahun 2003:165)

Selama ini banyak siswa yang berpendapat bahwa pelajaran matematika itu sulit. Hal itu terjadi karena pembelajaran yang monoton (tidak kreatif), hanya mendengarkan guru berceramah (pasif, tidak aktif), kurangnya transfer ilmu yang dapat bertahan lama pada siswa (tidak efektif), dan terakhir tentu
saja sangat membosankan (tidak menyenangkan). Demikianlah proses pembelajaran yang kebanyakan dilakukan oleh guru selama ini. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, dan beberapa siswa tidak menyenangi pelajaran matematika, misalnya materi jenis dan besar sudut. Sehingga menimbulkan motivasi yang kurang dalam mengikuti pembelajarannya.


Melalui PAIKEM siswa lebih mudah memahami dan menguasai mata pelajaran matematika karena dikemas lebih menarik dan menyenangkan. Dengan penerapan model PAIKEM tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam model pembelajaran ini siswa akan memiliki persepsi bahwa mereka mempunyai tujuan yang sama, mempunyai tanggung jawab dalam mempelajari materi yang dihadapi. Siswa pada tahap dasar akan lebih mudah menerima pembelajaran yang bersifat nyata atau kongkrit, jadi dengan menggunakan PAIKEM akan mempermudah membantu siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Siswa akan mudah menerima pembelajaran yang bersifat kongkrit, merskipun sifat abstrak obyek matematika tersebut tetap ada pada matematika di sekolah. Hal itu merupakan salah satu penyebab sulitnya seorang guru mengajarkan matematika di sekolah. Seorang guru matematika harus berusaha untuk mengurangi sifat abstrak dari obyek matematika itu sehingga memudahkan siswa menangkap pelajaran matematika di sekolah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

JENIS-JENIS FUNGSI

Apa itu Absis Dalam Matematika

Apa itu Pecahan (Fraksi)